Stress, Depresi atau Anxiety? Cobalah Relaksasi dengan Aromaterapi


Saat ini pengaruh aromaterapi minyak esensial terhadap sistem saraf dan kimiawi otak sudah diakui oleh dunia kedokteran. Setelah potensinya diketahui dan cara kerjanya dapat dijelaskan secara alamiah, mulailah aromaterapi memasuki wilayah ilmu yang berada di bawah Naturopathic Medicine. Awalnya terapi hanya mengandalkan pengalaman empiris, bersifat trial and error, dibakukan menjadi suatu sistem pengobatan holistik yang menunjang serta melengkapi pengobatan medis. Hal tersebut biasanya disebut aromatologi.

Aromaterapi dan aromatologi berbeda dalam konsep penatalaksanaannya. Kalau aromaterapi memanfaatkan senyawa aromatik tumbuhan dan hanya sebatas perawatan kecantikan dan pemakaian luar tubuh. Sedangkan aromatologi adalah pendidikan aromaterapi dengan dasar medis.


Karena sifat uniknya yang larut dalam lemak dan minyak, senyawa aromatik dapat dengan mudah terserap ke dalam kulit. Maka pemakaiannya biasa dicampur dengan kosmetik dalam bentuk lotion untuk dioleskan atau dengan carrier oil seperti untuk pijat. Biasanya begitu sampai di kulit, molekul-molekul aromatik akan masuk ke dalam melalui folikel rambut, hingga menembus ke lapisan paling dalam di kulit dan akan beredar dalam darah sirkulasi menuju target organ sasaran.

Selain itu, seorang dokter aromatologi biasanya memberikan minyak esensial untuk diminum. Apabila sudah tertelan, minyak esensial akan masuk ke dalam sirkulasi darah anda. Atau bisa saja dimasukkan lewat anus (suppositoria) yang akan diserap oleh mukosa dan masuk ke dalam aliran darah.

Anda dapat juga meredam seluruh tubuh atau daerah tertentu yang bermasalah dengan air yang dicampur minyak esensial. Misalnya, anda ingin merendam daerah kemaluan (stebath) dan kaki (footbath). 

Cara lain yang dapat anda lakukan adalah dengan menghirup langsung esensial yang diteteskan pada saputangan atau bantal. Atau menguapkannya dengan alat (tungku aroma terapi, vaporizer, dan sebagainya) sehingga partikel-partikelnya bergabung dengan udara. Sehingga hidung akan menghirup dan dapat menimbulkan rangsangan reseptor penciuman yang sangat kaya terhadap saraf. 

Melalui jaringan saraf, aroma tersebut dikirim ke otak, tepatnya ke sistem limbik (hipotalamus dan hipofisis). Sistem ini merupakan pusat emosi, kreativitas, memori, suasana hati (mood) dan seksualitas, serta merupakan 'master glands' yang mengatur fungsi seluruh hormon yang ada pada tubuh kita.


Jadi bila pikiran sedang stres, depresi, atau didera anxiety, anda dapat melakukan relaksasi tersebut dengan aromaterapi di rumah. 

Post a Comment

0 Comments